Minggu, 08 Maret 2009

Menuju Serikat: MEMBANGUN ALIANSI DAN JARINGAN ANTAR KOMUNITAS


Upaya untuk terus menerus mengembangkan tatanan yang lebih adil melalui penguatan organisasi rakyat akan lebih strategis dengan membangun jaringan antar kelompok-kelompok masyarakat. Diharapkan mereka akan dapat saling belajar dan bersinergi dalam membangun organisasinya. Dengan berhimpun kita menjadi kuat.

Karenanya organisasi serikat atau jaringan lainnya di level antar komunitas menjadi hal yang strategis. Tidak hanya untuk membangun jaringan tapi juga menjadi media belajar bersama antar komunitas dengan saling berbagi pengalaman dan gagasan yang ditujukan untuk semakin memperkuat organisasi dan meraih cita-cita kesejahteraan. Munculnya organisasi antar komunitas, semacam aliansi atau apapun namanya, sekaligus untuk menegaskan bahwa organisasi itu memang dibentuk murni atas inisiatif rakyat, kegiatan sepenuhnya direncanakan dan dilakukan oleh rakyat, dan ditujukan untuk mengupayakan peningkatan kehidupan rakyat yang tergabung di dalamnya, dan juga masyarakat sekitarnya.

Seperti yang dilakukan oleh organisasi-organisasi komunitas di Kabupaten Nganjuk, untuk menuju pembentukan organisasi di tingkat kabupaten telah melakukan tahapan kegiatan dengan menimba ilmu secara langsung ke organisasi lain telah lebih dulu memiliki organisasi jaringan di Jombang dan Kediri seperti Serikat Rakyat Kediri Berdaulat (SRKB) dan Konsorsium Rakyat Jombang Berdaulat (KRJB).

“Bagi kami pengetahuan tentang organisasi antar komunitas dan kemungkinan membentuk jaringan organisasi antar kabupaten kami rasakan masih kurang, sehingga kami sangat senang jika diberi kesempatan untuk dapat belajar ke organisasi seperti KRJB dan SRKB”, ujar Hendrik, penggerak di sebuah komunitas di Nganjuk. Dengan semangat itu pula, baru-baru ini beberapa orang perwakilan dari organisasi komunitas di Nganjuk mengirimkan delegasinya ke acara Diskusi Inisiatif Perlawanan Lokal yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Alharaka Jombang. Tidak kurang dari 30 perwakilan organisasi komunitas yang tersebar di Kabupaten Jombang, Mojokerto, Madiun, Kediri dan Nganjuk hadir dalam acara ini. Dampaknya muncul dorongan kuat agar di Nganjuk juga dibentuk organisasi aliansinya. “Kebetulan kami diundang, sehingga semakin menambah semangat untuk melakukan hal sama di Nganjuk. Di waktu yang lalu, kami juga pernah mengikuti kongres KRJB di Jombang dan SRKB di Kediri. Semua itu kami lakukan dalam rangka membangun komunikasi dengan organisasi di daerah lain. Dan dari proses seperti inilah kami jadi sering bertemu melalui kegiatan bersama sehingga satu sama lain saling mengenal dan bertukar ide, timpal Sukar.

Mempererat lewat kegiatan bersama
Saat ini di Kabupaten Nganjuk telah banyak berdiri organisasi komunitas yang sudah membangun jaringan. Organisasi-organisasi tersebut ada yang berbentuk koperasi dan paguyuban. Diantara mereka memang sudah terbangun jaringan yang dikuatkan dengan agenda bersama yang dilakukan secara rutin. Dalam kaitan itu pula, berbagai komunitas yang ada di kabupaten Nganjuk mengupayakan kerja-kerja kelompok bersama. Kerja konkrit yang dibangun untuk menumbuhkan empati dan solidaritas sosial diantara mereka adalah dengan mengadakan kegiatan yang melibatkan semua komunitas. Mulai dari pertemuan-pertemuan kecil yang mengundang dinas maupun dengan jaringan di kota lain. Berbagai masalahpun diselesaikan dengan cara saling bertemu dalam sebuah forum diskusi, pelatihan maupun seminar. “Di masing-masing komunitas sudah memiliki koperasi sebagai media penguatan ekonominya sehingga hal ini menjadi media yang baik untuk semakin mempererat hubungan untuk mengembangkan koperasi dan peningkatan ekonomi anggota”, kata Untung. Paguyuban Mandiri misalnya, kini sudah mempunyai jaringan yang baik dengan SRKB dan KRJB sehingga merasa memiliki kawan bicara dan koperasi komunitas di Nganjuk juga mendapatkan pinjaman modal dari Koperasi Mandiri Jombang.

Dari pertemuan-pertemuan organisasi komunitas tersebut bisa terlihat bahwa apa yang disebut jaringan organisasi komunitas itu, antara lain, Koperasi Perempuan Rejo Makmur Tegal Rejo, Paguyuban Mandiri, Koperasi Kumandang, Ikatan Pemuda Malangsari, Paguyuban Pedagang Pasar Baduk, Kelompok Jimpitan, Paguyuban Mandiri, Komunitas Pemuda Petani Ngronggot. Organisasi-organisasi tersebut jika dilihat lebih mendalam adalah kumpulan orang-orang desa yang menginginkan perubahan di desanya.

Kegiatan penghijauan di desa Banjar anyar kecamatan Tanjunganom yang diselenggarakan beberapa hari yang lalu adalah salah satunya. Kegiatan yang bertema lingkungan ini melibatkan jaringan komunitas yang ada di Nganjuk. Dalam kegiatan ini dilakukan penanaman pohon yang dimotori oleh karang pemuda desa Banjar anyar. Kegiatan serupa juga sering dilakukan seperti diskusi dan hearing dengan dinas koperasi.
“Kenyataan ini, merupakan sebuah lompatan besar, karena selama ini di Kabupaten Nganjuk tidak banyak organisasi komunitas, apalagi yang memiliki jaringan. Untuk itulah untuk pertama kalinya kami ingin membangun organisasi bersama di Kabupaten Nganjuk. Rencananya tahun ini akan kami deklarasikan agar kami bisa berkumpul, saling bertukar pandangan, bertukar pengalaman, bertukar masalah, dan juga membangun jaringan untuk saling mendukung, saling menguatkan, dan saling membantu” terang Imam.
Adanya persoalan yang menjadi masalah bersama mereka sudah sering disuarakan, bahkan hearing juga sudah di lakukan. Akan tetapi, hasilnya belum maksimal karena secara organisasi belum kuat. Dengan adanya suara-suara itu justru semakin menunjukkan masih banyaknya persoalan yang belum selesai. Kelompok tani misalnya, menghadapi persoalan yang sama, yaitu mahalnya harga pupuk dan langka, rendahnya harga jual hasil pertanian pun menjadi persoalan bersama yang tidak pernah bisa diatasi oleh pemerintah. Belum lagi soal membanjirnya produk pertanian impor.
Begitu juga dengan koperasi komunitas yang kesulitan mengakses bantuan modal untuk peningkatan modal dari pemerintah bagi pengembangan ekonomi mereka. Oleh karena itu, sungguh sebuah kepedulian yang luar biasa bahwa organisasi-organisasi komunitas yang ada di pelosok desa ternyata masih memikirkan dan mengingat persoalan lebih besar yang harus dihadapi secara bersama. Kesadaran ini yang ingin ditularkan bagi kelompok lain yang saat ini masih akan dibentuk meskipun diantara mereka sendiri masih banyak dikurung masalah.
Dibangunnya organisasi aliansi, sepenuhnya lahir karena kesadaran bersama rakyat bahwa mereka pada akhirnya harus mengupayakan sendiri perbaikan kehidupannya sendiri. Mereka tidak bisa lagi berharap banyak pada pemerintah, seperti pengalaman selama ini. Oleh karena itulah, organisasi rakyat ini dibangun dan kemudian membangun jaringan tersendiri untuk kebaikan bersama.


2 komentar:

  1. untuk menjalin kerja jaringan antar komunitas dan kelompok dalam skala kabupetan, kita sebaiknya mendorong kemandirian mereka, sebab kelompok dan komunitas tersebut adalah mereka sendiri, jangan sampai ketergantungan beberapa hal tercipta lagi di nganjuk..lihat saja fenomena kediri dan jombang, dalam inisiasi kegiatannya masih tergantung ama bordnya..nah kalau demikian terus siapa yang harus bertanggung jawab..ingat ya..kita adalah bagian dari mereka dan kita harus rela untuk tidak diakui lagi dari komunitasnya, sebab secara keberadaan kita berbeda..perjuangan mereka harus kita hargai dengan menampilkan stile kemandirian..
    jangan sampai semua hal harus kita yang memulai dan bahkan kita yang mendanai...untuk apa sebuah deklarasi jika ini masih dipandang sebagai kegiatan-kegiatan diluar kehendak mereka..

    BalasHapus
  2. ini kisah nyata saya . . . .

    perkenalkan nama saya Wanda Hamidah, saya berasal dari kota Bandung saya bekerja sebagai seorang karyawan di salah satu perusaan Yogyakarta.dimana saya sudah hampir kurang lebih tiga tahun lamanya saya bekerja di perusaan itu.

    Keinginan saya dan impian saya yang paling tinggi adalah ingin mempunyai usaha atau toko sendiri,namun jika hanya mengandalkan gaji yah mungkin butuh waktu yang sangat lama dimana belum biaya kontrakan dan utan yang menumpuk justru akan semakin sulit dan semakin lama impian itu tidak akan terwujud

    saya coba" buka internet dan saya lihat postingan orang yg sukses di bantu oleh seorang kyai dari sana saya coba menghubungi beliau, awalnya saya sms terus saya di suruh telpon balik disitulah awal kesuksesan saya.jika anda ingin mendapat jalan yang mudah untuk SOLUSI MUDAH, CEPAT LUNASI UTANG ANDA, DAN MASALAH EKONOMI YG LAIN, TANPA PERLU RITUAL, PUASA DLL. lewat sebuah bantuan penarikan dana ghoib oleh seorang kyai pimpinan pondok pesantren shohibul Qur’an. dan akhirnya saya pun mencoba menghubungi beliyau dengan maksut yang sama untuk impian saya dan membayar hutang hutang saya.puji syukur kepada tuhan yang maha esa melalui bantuan beliau.kini sy buka usaha distro di bandung.
    Sekali lagi Saya mau mengucapkan banyak terimah kasih kepada K.h. Muh.Rasheed atas bantuannya untuk mencapai impian saya sekarang ini. Untuk penjelsan lebis jelasnya silahkan >>>>>>>>KLIK SOLUSI TEPAT DISINI<<<<<<<<<
    Anda tak perlu ragu atau tertipu dan dikejar hutang lagi, Kini saya berbagi pengalaman sudah saya rasakan dan buktikan. Semoga bermanfaat. Amin..

    BalasHapus